Akhir-akhir ini, negara China sepertinya memang sedang kurang bersahabat dengan para komunitas gamer. Karena menurut pemerintahannya, game online banyak menimbulkan kecanduan bagi anak-anak. Bahkan saat ini, anak-anak di bawah umur 18 tahun dilarang untuk bermain game secara online dalam waktu tertentu dan wajub untuk terus diawasi. Hal tersebut pun akhirnya menular ke salah satu game battle royale ternama dari Epic Games yaitu Fortnite yang dikabarkan bahwa servernya di China akan segera di nonaktifkan.

Hal ini pertama kali diketahui melalui akun Twitter player Fortnite bernama Arkheops. Melalui cuitannya, diperlihatkan adanya pengumuman di situs resmi Fortnite China bahwa servernya akan segera ditutup. Saat ini, player baru sudah tidak dapat lagi melakukan registrasi untuk masuk ke dalam game dan rencananya, server akan ditutup total pada tanggal 15 November mendatang.
Penyebab tutupnya server hingga kini masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa teori menyatakan bahwa game Fortnite memang tidak terlalu laku di negara China yang membuatnya sepi dari pemain. Namun, tak hanya karena sepi dari pemain, penutupan server juga diperkirakan karena aturan baru yang membatasi anak-anak untuk bermain game online. Pembatasan tersebut karena dalam beberapa tahun terakhir, China sedang mencoba untuk mengatur seluruh perusahaan teknologi dengan meningkatkan biaya pajak dan mengilegalkan cryptocurrency. Hal tersebut pun juga menimpa industri video game, terlebih dengan tambahan aturan pembatasan jam bermain membuat akses video game, terutama game online di China semakin sulit.
Perlu diketahui juga, Fortnite versi China sangat berbeda dengan Fortnite pada umumnya. Dalam gamenya, permainan akan berkahir dalam 20 menit dan semua pemain yang dapat bertahan dalam waktu tersebut dianggap menang. Selain itu, di versi China juga tidak ada V-Bucks atau transaksi mikro sejenisnya untuk membeli item. Melainkan, semua item dapat diperoleh secara gratis melalui challange atau misi. Permainan sengaja dibuat lebih casual agar waktu bermain dapat berlangsung lebih cepat.
Selain itu, Pemain juga nantinya akan mendapat penurunan performa exp sebesar 50% apabila bermain lebih dari 180 menit. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mengurangi waktu bermain sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan China mengenai game online. Hingga kini, Epic Games maupun Tencent sebagai Publisher Fortnite versi China belum memberikan tanggapannya mengenai penutupan server ini. Namun, mengingat dengan aturan tegas mengenai game online, sepertinya penutupan server ini memang sudah tak lagi mengherankan.